KH Said Aqil Siraj dan Sultan Jogja bersalaman kepada pengurus PWNU yang baru dilantik, Kamis (26/01/2017) NU Online - Dalam acara pelantikan PWNU DIY masa bakti 2017-2022 yang diselenggarakan di Gedung Multi Perpust (MP) UIN Sunan Kalijaga, Kamis (26/01/2017), Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj mengingatkan kembali jargon penting hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman).
Ungkapan tersebut muncul pertama dan dipopulerkan oleh pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. Karena saking polulernya di seluruh dunia, kata Kiai Said, ungkapan itu dianggap sebagai hadits. Padahal bukan.
Menurut Kiai Said, tidak ada ulama besar di dunia ini yang berani menyatakan hubbul wathan minal iman. Namun KH Hasyim Asy'ari berani mengungkapkannya. "Nasionalisme KH Hasyim Asy'ari berbeda dengan nasionalisme sekuler Arab," ujar Kiai Said.
Kiai Said: Nasionalisme Mbah Hasyim Beda dari Nasionalisme Sekuler Arab - NU Online |
Kiai Said: Nasionalisme Mbah Hasyim Beda dari Nasionalisme Sekuler Arab
Menurut Kiai Said, lahirnya ungkapan hubbul wathan minal iman ini tidak lepas dari konsep Islam Nusantara yang telah berhasil mengawinkan antara nasionalisme dan Islam di Indonesia. Ini berbeda dengan di beberapa negara Timur Tengah yang mempunyai kesulitan dalam menyatukan keduanya.NU Online
Karenanya, warisan KH. Hasyim Asyari berupa konsep Islam Nusantara ini harus senantiada kita rawat dan jaga, demi tetap tegaknya Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD '45 di bumi nusantara tercinta.NU Online
Kiai Said juga berharap agar PWNU DIY yang baru dilantik tetap istiqomah dalam mengawal dan menjaga NKRI dan paham ahlussunah wal-Jamah an-Nahdiyah di Indonesia. Hadir dalam kesempatan tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono Yogyakarta X. [NU Online]Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/kiai-said-nasionalisme-mbah-hasyim-beda-dari-nasionalisme-sekuler-arab.html
EmoticonEmoticon