Jumat, 18 Oktober 2013

Pengusaha Singapura: Dunia Butuh Indonesia, Bukan Sebaliknya

NU Online - Kisah nyata mahasiswa Indonesia di Australia. Suatu pagi ia menjemput klien, seorang bapak-bapak yang sudah tua yang berprofesi sebagai pengusaha, asal Singapura. Bicaranya bergaya Melayu campur Inggris. Ia menceritakan pengalaman hidupnya kepada mahasiswa tersebut.

Pengusaha yang punya bisnis di Kalimantan itu membuka dialog ringan, "your country is so rich/ negaramu sangat kaya." Dalam hati, mahasiswa itu belum tertarik, "ah, biasa banget dengar kalimat itu," batinnya.

Pengusaha Singapura: Dunia Butuh Indonesia, Bukan Sebaliknya - NU Online
Pengusaha Singapura: Dunia Butuh Indonesia, Bukan Sebaliknya - NU Online


Pengusaha Singapura: Dunia Butuh Indonesia, Bukan Sebaliknya

"Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia. Everything can be found here in Indonesia, you don't need the world." (Dunia yang butuh indonesia, bukan sebaliknya). Kalimat lanjutan tersebut membuat sang mahasiswa terperanjat, tertarik mendengarkan. Ia menjelaskan begini:

-- Indonesia paru-paru dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia akan kacau. Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia. 500 ribu orang Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Bisa terbayang uang yang masuk ke kami, apartemen-apartemen terbaru kami yang beli adalah orang Indonesia. Tidak peduli harga selangit, laku keras. Lihatlah RS kami, isinya hampir Indonesia semua.

Terus, kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap kebakaran hutan Indonesia masuk? Sangat terasa, we are nothing. Kalian tahu kan kalau kemarin, dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras.

NU Online

NU Online

Lihatlah negara kalian, air bersih di mana-mana. Lihatlah negara kami, air bersih pun kami impor dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dalam rangka bisnis, karena pasirnya mengandung permata. Terlihat glitter kalau ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp. 3 ribu/kg ke pabrik Cina. Sementara pabrik jual kembali seharga Rp. 30 ribu/kg.

Kalian sadar tidak kalau negara-negara lain selalu takut mengembargo Indonesia? Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian manjadi mandiri, makanya tidak diembargo. Harusnya kalianlah yang mengembargo diri kalian sendiri --

Dialog tersebut membuat sadar mahasiswa tersebut. Ia kemudian menulis pesan "belilah pangan dari petani-petani kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri. Tak perlu impor, kalau bisa produksi sendiri. Jika kalian bisa mandiri, bisa mengembargo diri sendiri, Indonesia will rule the wordl. (Indonesia akan mengatur dunia)".

Mari semangat membangun, jangan hanya asal Jokowi pokoknya harus dikritisi PKI, Syiah, Yahudi, Cina, aseng, asong, komunis, anti Islam dan lainnya. Kita sedang berpacu, bukan berperang militer wahai sumbu pendek radikal. Dikit-dikit takbir. Itu penyalahgunaan yang fatal. Dunia membutuhkan Indonesia, bukan sebaliknya. [NU Online]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/pengusaha-singapura-dunia-butuh-indonesia-bukan-indonesia-butuh-dunia.html

Kami bukan situs resmi NU, tapi kami sejalan dengan Nahdlatul Ulama yang menciptakan masyarakat dunia maya yang ngadem-ngademi dan tidak profokatif..


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs NU Online sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik NU Online. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan NU Online dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock