Lome, NU Online. Penguasa yang paling lama menjabat di Afrika, Presiden Togo Gnassinghe Eyadema, meninggal dunia Sabtu pada usia 69 tahun saat ia diterbangkan ke Perancis untuk perawatan kesehatan mendesak, kata pemerintah dan seorang diplomat senior Afrika barat.
"Togo telah dilanda oleh kemalangan besar. Ini merupakan malapetaka nasional. Presiden tidak lagi bersama kita," kata pernyataan pemerintah. Pernyataan itu mengatakan Eyadema meninggal Sabtu pagi ketika ia dibawa ke luar negeri untuk menjalani perawatan kesehatan mendesak.
Seorang diplomat Afrika barat mengatakan Eyadema, yang memerintah tanpa tantangan selama lebih dari dua dasawarsa, sakit "dan meninggal di pesawat yang menerbangkannya ke Perancis". Dalam wawancara melalui telepon dari Paris, pemimpin oposisi penting Togo, Gilchrist Olympio, menyampaikan harapannya bahwa meninggalnya Eyadema akan membuat mungkin "membimbing Togo di jalan menuju demokrasi".
Presiden Afrika Meninggal (Sumber Gambar : Nu Online) |
Presiden Afrika Meninggal
"Saya mengharapkan bahwa pemilihan yang transparan dan adil dapat berlangsung dalam dua hingga tiga pekan mendatang," kata putera presiden Togo pasca-kemerdekaan yang terbunuh Sylvanus Olympio itu, yang tinggal di pengasingan sejak ia menjadi sasaran satu upaya pembunuhan pada 1992.Ia mengatakan, ia merencanakan kembali ke Togo setelah berkonsultasi dengan partainya, Uni Pasukan untuk Perubahan (UFC).Eyadema memerintah bekas jajahan Perancis di Afrika barat sejak 1967, ketika ia tampil berkuasa melalui kudeta militer. Ia kemudian dipilih tiga kali dalam pemilihan multipartai, yang terakhir pada 2003 setelah mengamandemen konstitusi.
Pemerintah menutup semua perbatasan negara itu segera sesudah meninggalnya presiden, kata pejabat. Rakyat Togo "harus menghindari tenggelam ke dalam kekerasan, pembagian dan anarki", kata pernyataan itu menambahkan. "Pemerintah, pasukan bersenjata dan keamanan akan menjasmin bahwa ketertiban, keamanan dan perdamaian akan ada di wilayah nasional ini."
NU Online
Ibukota Toga Lome tenang Sabtu malam segera sesudah pengumuman itu, dengan tidak ada tentara yang dikerahkan di jalan, kata seorang wartawan AFP di tempat. Radio pemerintah sementara itu menyiarkan lagu keagamaan.Lahir dari sebuah keluarga petani di Togo utara, Eyadema membantu menurunkan presiden pasca-kemerdekaan, Sylvanus Olympio, pada 1963 sebelum melancarkan kudetanya sendiri empat tahun kemudian terhadap Nicolas Grunitsky. Seorang jenderal yang muncul melalui barisan tentara kolonial Perancis dengan tugas di Benin, Indocina, Aljazair dan Niger, ia dihadiahi tanda jasa Legiun, penghargaan tertinggi Perancis. (atr/afp/cih)
NU Online
Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/2709/presiden-afrika-meninggalNU Online
EmoticonEmoticon