Senin, 30 Juni 2014

Pakar: Konversi Nilai Diperlukan Asal Tidak Rugikan Siswa

Surabaya, NU Online. Pakar pendidikan yang juga Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dr Arif Rachman menilai bahwa konversi nilai ujian diperlukan dalam rangka pemerataan pendidikan, namun tidak sampai mengubah nilai yang lebih tinggi menjadi rendah.

Ia mengemukakan hal itu kepada wartawan di Surabaya, Kamis, menanggapi kontroversi seputar kebijakan konversi nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang menimbulkan polemik di kalangan masyarakat, para guru serta siswa.

"Dari dulu konversi memang ada, tapi tidak seperti sekarang yang justru lebih banyak merugikan siswa," katanya.

Pakar: Konversi Nilai Diperlukan Asal Tidak Rugikan Siswa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pakar: Konversi Nilai Diperlukan Asal Tidak Rugikan Siswa (Sumber Gambar : Nu Online)


Pakar: Konversi Nilai Diperlukan Asal Tidak Rugikan Siswa

Usai berbicara pada seminar pendidikan "Perspektif Badan Hukum Pendidikan", di Surabaya ia mengatakan seharusnya siswa yang memiliki nilai tinggi tidak boleh diubah karena ada konversi nilai, demikian pula siswa yang memiliki nilai rendah.

Konversi nilai ujian diperlukan dalam rangka pemerataan pendidikan, namun tidak boleh terjadi konversi dengan cara mengubah nilai yang lebih tinggi ke nilai rendah.

"Kalau siswa yang memiliki nilai rendah, kemudian karena ada konversi siswa itu lulus, itu sah-sah saja. Tapi dengan syarat mereka yang lulus nilainya tidak direndahkan atau yang rendah diluluskan dengan mengubah nilai," katanya.

Menurut Arif Rachman, konversi nilai harus memenuhi tiga syarat, yakni menjamin pemerataan pendidikan, tidak boleh merugikan siswa yang pandai dan tidak boleh mengunggulkan siswa yang nilainya kurang ke siswa yang sudah lulus.

NU Online

Karena itu apabila pihak sekolah mengalami kesulitan dalam penulisan ijazah akibat adanya konversi nilai tersebut, Arif meminta agar untuk sementara dihentikan dulu sampai proses penilaian berakhir.

"Selama masih memunculkan masalah, sebaiknya diselesaikan secara administrasi lebih dulu. Karena kalau dipaksakan, ke depan siswa yang akan dirugikan mengingat nilai ijasah tidak bisa ubah. Dan lagi secara moral siswa akan tertekan karena tidak mendapatkan nilai yang sebenarnya," tambahnya.

Arif Rachman berharap agar kasus konversi nilai ujian yang akhir-akhir ini menjadi polemik di masyarakat bisa segera dicarikan solusi dan pemerintah juga harus menjelaskan persoalan yang sebenarnya tanpa ada yang dirugikan.(mkf/an)

NU Online

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/1590/pakar-konversi-nilai-diperlukan-asal-tidak-rugikan-siswa

NU Online

Kami bukan situs resmi NU, tapi kami sejalan dengan Nahdlatul Ulama yang menciptakan masyarakat dunia maya yang ngadem-ngademi dan tidak profokatif..


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs NU Online sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik NU Online. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan NU Online dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock