Surabaya, NU Online. Pakar pendidikan yang juga Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dr Arif Rachman menilai bahwa konversi nilai ujian diperlukan dalam rangka pemerataan pendidikan, namun tidak sampai mengubah nilai yang lebih tinggi menjadi rendah.
Ia mengemukakan hal itu kepada wartawan di Surabaya, Kamis, menanggapi kontroversi seputar kebijakan konversi nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang menimbulkan polemik di kalangan masyarakat, para guru serta siswa.
"Dari dulu konversi memang ada, tapi tidak seperti sekarang yang justru lebih banyak merugikan siswa," katanya.
Pakar: Konversi Nilai Diperlukan Asal Tidak Rugikan Siswa (Sumber Gambar : Nu Online) |
Pakar: Konversi Nilai Diperlukan Asal Tidak Rugikan Siswa
Usai berbicara pada seminar pendidikan "Perspektif Badan Hukum Pendidikan", di Surabaya ia mengatakan seharusnya siswa yang memiliki nilai tinggi tidak boleh diubah karena ada konversi nilai, demikian pula siswa yang memiliki nilai rendah.Konversi nilai ujian diperlukan dalam rangka pemerataan pendidikan, namun tidak boleh terjadi konversi dengan cara mengubah nilai yang lebih tinggi ke nilai rendah.
"Kalau siswa yang memiliki nilai rendah, kemudian karena ada konversi siswa itu lulus, itu sah-sah saja. Tapi dengan syarat mereka yang lulus nilainya tidak direndahkan atau yang rendah diluluskan dengan mengubah nilai," katanya.
Menurut Arif Rachman, konversi nilai harus memenuhi tiga syarat, yakni menjamin pemerataan pendidikan, tidak boleh merugikan siswa yang pandai dan tidak boleh mengunggulkan siswa yang nilainya kurang ke siswa yang sudah lulus.
NU Online
Karena itu apabila pihak sekolah mengalami kesulitan dalam penulisan ijazah akibat adanya konversi nilai tersebut, Arif meminta agar untuk sementara dihentikan dulu sampai proses penilaian berakhir."Selama masih memunculkan masalah, sebaiknya diselesaikan secara administrasi lebih dulu. Karena kalau dipaksakan, ke depan siswa yang akan dirugikan mengingat nilai ijasah tidak bisa ubah. Dan lagi secara moral siswa akan tertekan karena tidak mendapatkan nilai yang sebenarnya," tambahnya.
Arif Rachman berharap agar kasus konversi nilai ujian yang akhir-akhir ini menjadi polemik di masyarakat bisa segera dicarikan solusi dan pemerintah juga harus menjelaskan persoalan yang sebenarnya tanpa ada yang dirugikan.(mkf/an)
NU Online
Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/1590/pakar-konversi-nilai-diperlukan-asal-tidak-rugikan-siswaNU Online
EmoticonEmoticon