Semarang, NU Online. Gubernur Jawa Tengah, H Mardiyanto meminta dukungan kalangan kiai NU Jateng agar seluruh proses pembangunan Masjid Agung Jateng (MAJ) segera dapat diselesaikan dengan baik.
"Jika pembangunan MAJ selesai diharapkan dapat memberi manfaat positif untuk peningkatan keimanan dan kataqwaan umat Islam di Jateng," kata Gubernur pada acara "Silaturahmi dengan Kiai NU Jateng" di Semarang, Senin.
Ia mengajak umat Islam untuk tidak ikut terjebak terhadap upaya yang bertujuan mempolemikkan soal pembangunan MAJ, karena akan berdampak kurang harmonisnya hubungan antarumat Islam sendiri.
Dia mengatakan, jika berpijak pada tahapan proses pembangunan yang secara makro desain bangunan sudah dilakukan pembahasan di DPRD dan pelaksanaan tahap I sudah dimulai tahun 2001/2002, pada tahap penyelesaian tahun 2005/2006 seharusnya sudah tidak perlu dipersoalkan lagi.
 |
| Gubernur Jateng Minta Dukungan Kiai NU Untuk Penyelesaian MAJ (Sumber Gambar : Nu Online) |
Gubernur Jateng Minta Dukungan Kiai NU Untuk Penyelesaian MAJ
Pelaksanaan pembangunan MAJ secara fisik sudah tidak ada masalah dan sampai kini masih dalam tahap penyelesaian, bahkan adanya hambatan soal anggaran perubahan untuk pembangunan payung elektrik yang sempat menjadi pembahasan cukup alot di DPRD akhirnya dapat disetujui, katanya."Apabila mengikuti proses awal rencana pembangunan MAJ bukan semata-mata menjadi obsesi Gubernur, tetapi saya mengakomodasikan yang menjadi aspirasi masyarakat berkenaan dengan kembalinya bondo Masjid Agung Semarang (Masjid Semarang Kauman), sehingga mereka meminta kepada Gubernur untuk dibuatkan tetenger (tanda) berupa tempat ibadah," katanya.
NU Online
Ia memandang aspirasi masyarakat itu dipandang dirinya positif dan baik, maka dibuat desain pembangunan MAJ dengan cara disayembarakan agar dari aspek persyaratan teknis maupun artistik memperoleh aspirasi sebanyak-banyaknya dari kalangan masyarakat.Menurut dia, berdasarkan hasil desian yang disayembarakan selanjutnya dijadikan acuan pembangunan fisik MAJ di atas lahan seluas 10 hektare yang proposalnya sudah diajukan dalam pembahasan DPRD Jateng pada tahun 2001.
Proses pembangunan MAJ pada tahap I meliputi pemetaan dan pematangan tanah seluas 10 hektare dilakukan tahun 2001/2002, tapah II pembangunan MAJ seluas 7.699 meter persegi terdiri atas pondasi, kolom, plat lantai, atap sebagian mekanikal, elektrikal (tahun 2002/2003), tahap III pembangunan MAJ berupa sebagian lansekap, parkir (tahun 2003), tahap IV pembangunan sayap, sayap kanan, plaza tengah, dan plaza depan (tahun 2003, 2004, dan 2005).
Selanjutnya tahap V pembangunan perkantoran, kantin, toko, souvenir, selasar, toilet publik, penginapan/rumah kiai, replika menara Kudus, lanjutan sebagian lansekap, parkir, bangunan bedug Purworejo, bangunan pagar keliling/gerbang depan, bangunan lantai putar/lift, bangunan jalan masuk utama, pembangunan payung elektrik, dan pembebasan tanah/pembangunan jalan masuk dari Soekarno-Hatta dan Jolotundo yang dijadwalkan pelaksanaannnya tahun 2005-Maret 2006.
Dengan adanya masjid yang baik dan dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas, agar berfungsi seperyi pada zaman Rasulullah SAW, yakni sebagai tempat ibadah, kehidupan sosial masyarakat, pusat pengembangan kebudayaan, sebagai sarana pengembangan kebudayaan, dan pengembangan sumber daya umat Islam agar dapat berkembang secara optimal sesuai potensinya.(ant/mkf)
NU Online
Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/3316/gubernur-jateng-minta-dukungan-kiai-nu-untuk-penyelesaian-majNU Online
EmoticonEmoticon