Rabu, 07 Juni 2017

Maarif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi

Surabaya, NU Online. Nahdlatul Ulama patut berbangga lantaran dari hasil pengumuman Ujian Nasional (UN) 2013 untuk tingkat Madrasah Aliyah, ternyata didominasi madrasah dari kalangan lembaga pendidikan Maarif.

Perasaan bangga itu disampaikan oleh Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur, Akhmad Muzakki, PhD.

Maarif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
Maarif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi (Sumber Gambar : Nu Online)


Maarif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi

Tahun ini kita layak bersyukur lantaran sejumlah siswa berprestasi adalah dari lembaga pendidikan di bawah LP Maarif, katanya.

Untuk tingkat Madrasah Aliyah Program IPA, ada nama Alif Kholifah dari MA Mathaliul Anwar Lamongan dengan nilai UN 57.00. Demikian juga Teguh Ari Wibowo dari MA Abu Dzarrin Bojonegoro dengan total nilai 56.85.

NU Online

Untuk program keagamaan tercatat Novi Octavia dari MA Tarbiyatut Thalabah Lamongan (55.35), kemudian Himatul Mukaromah dari MA MA Tarbiyatut Thalabah Lamongan (55.30).

NU Online

Sedangkan dari program SMK terdapat nama Ardi Pranata dari SMK NU I Karanggeneng Lamongan yang mengumpulkan nilai UN 38.20

Melihat hasil sangat istimewa ini, Muzakki menandaskan PW LP Maarif NU Jatim patut berbangga.

Hasil ini merupakan proses kerja keras para pendidik dalam mengelola kualitas pendidikan sesuai standar nasional pendidikan, tandas dosen pasca sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini kepada NU Online (27/5).

Hasil ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan warga NU menunjukkan kualitas yang lebih baik, katanya. Apalagi fakta telah menunjukkan dimana jumlah madrasah dan sekolah di Lembaga Pendidikan Maarif NU Jatim mendominasi peringkat tertinggi, tidak terpaut jauh dengan sekolah negeri maupun madrasah negeri, lanjutnya.

Dalam pandangannya, prestasi yang diperoleh madrasah maupun sekolah di atas membuktikan bahwa lembaga pendidikan di bawah LP Maarif telah mampu menunjukkan kualitas yang berdaya saing tinggi pada satu sisi dan disertifikasi kualitas pada sisi yang lain.

Ada sejumlah pesan penting dari torehan ini yakni pertama bahwa tidak hanya di program keagamaan, Maarif berprestasi melalui madrasah-madrasahnya, melainkan juga program umum, baik melalui wadah SMA maupun SMK.

Kedua, meskipun berstatus swasta, tapi sekolah maupun madrasah di lingkungan Maarif mampu menunjukkan hasil yang tidak kalah baik dibandingkan sekolah negeri walaupun fasilitas pendukung harus diupayakan sendiri tanpa menggantungkan dari anggaran pemerintah atau negara, kata Muzakki.

Salah seorang komisioner Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini berharap agar prestasi yang diraih tersebut dapat melecut semua madrasah serta sekolah di lingkungan Maarif NU.

Kita berharap raihan ini kian membuat saling gayung bersambut dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan NU, pungkasnya.

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor: Syaifullah

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/44736/maacircarif-nu-bersyukur-sekolahnya-dominasi-un-tertinggi

NU Online

Minggu, 12 Februari 2017

Dubes Denmark Ajak NU Kerja Sama Kampanye Perdamaian

Jakarta, NU Online. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Rabu (20/1) siang ini, menerima kunjungan dari Kedutaan Besar Denmark. Rombongan yang diterma pengurus harian PBNU membincang isu terorisme dan penjajakan kerja sama antara kedua belah pihak.

Dubes Denmark Casper Klynge yang datang bersama tiga stafnya menyampaikan bela sungkawa atas tragedi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu. Ia berkeyakinan bahwa terorisme bukan wajah asli Indonesia.

Dubes Denmark Ajak NU Kerja Sama Kampanye Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)
Dubes Denmark Ajak NU Kerja Sama Kampanye Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)


Dubes Denmark Ajak NU Kerja Sama Kampanye Perdamaian

Kami tetap akan bersatu bersama Indonesia dalam hal perang terhadap terorisme, ujarnya di hadapan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, dan Bendahara Umum H Bina Suhendra di kantor PBNU, Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

NU Online

Casper Klynge mengapresiasi NU juga ormas-ormas Islam moderat di Indonesia yang konsisten berjuang membina dan mendorong masyarakat tentang pentingnya toleransi dan perdamaian. Ia menawarkan, suatu saat warga muslim dari NU berkunjung ke Denmark untuk mengenalkan gagasan Islam Nusantara yang dinilai menjunjung tinggi perdamaian.

Marsudi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ini melalui media nasional dan internasional. Bahkan, katanya, akhir pekan lalu PBNU telah menghimpun para pimpinan 12 ormas Islam dan lintas agama untuk bersama-sama menyerukan perang terhadap terorisme dan radikalisme dalam sebuah apel bela negara.

NU Online

Ia juga mengusulkan Kedubes Denmark bisa menerjemahkan buku-buku yang dikarang para penulis NU ke dalam bahasa yang mudah dicerna warga Denmark. Marsudi yakin, ajaran moderat yang terkandung di dalamnya dapat menjadi jalan keluar bagi gejala ekstremisme di sana.

Ketum PBNU merespon positif ajakan kerja sama tersebut. Ia menjelaskan, Islam Nusantara sejatinya hanya penegasan kembali tentang Islam yang menghargai jati diri kebangsaannya. Hal ini yang menurutnya tak ada di Timur Tengah.

Di Timur Tengah, jika ada seorang ulama maka ia bukan nasionalis. Bila ada seorang nasionalis maka ia bukan ulama. Tapi di Indonesia, keduanya bisa kita temukan, ujarnya. (Mahbib)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/65135/dubes-denmark-ajak-nu-kerja-sama-kampanye-perdamaian

NU Online

Kamis, 26 Januari 2017

Hadits-Hadits Menyatakan Bahwa Khilafah Sudah Selesai

NU Online - Melihat referensi yang ada, sistem khilafah saat ini muttafaq alaih sudah selesai, tidak ada, alias bid'ah. Buktinya adalah, pertama, hadits shahih berikut ini:

عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُمْهَانَ قَالَ حدثني سَفِينَةُ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الْخِلاَفَةُ فِي أُمَّتِي ثَلاَثُونَ سَنَةً ثُمَّ مُلْكٌ بَعْدَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ لِي سَفِينَةُ أَمْسِكْ خِلاَفَةَ أَبِي بَكْرٍ ثُمَّ قَالَ وَخِلاَفَةَ عُمَرَ وَخِلاَفَةَ عُثْمَانَ ثُمَّ قَالَ لِي أَمْسِكْ خِلاَفَةَ عَلِيٍّ قَالَ فَوَجَدْنَاهَا ثَلاَثِينَ سَنَةً قَالَ سَعِيدٌ فَقُلْتُ لَهُ إِنَّ بَنِي أُمَيَّةَ يَزْعُمُونَ أَنَّ الْخِلاَفَةَ فِيهِمْ قَالَ كَذَبُوا بَنُو الزَّرْقَاءِ بَلْ هُمْ مُلُوكٌ مِنْ شَرِّ الْمُلُوكِ.

Hadits-Hadits Menyatakan Bahwa Khilafah Sudah Selesai - NU Online
Hadits-Hadits Menyatakan Bahwa Khilafah Sudah Selesai - NU Online


Hadits-Hadits Menyatakan Bahwa Khilafah Sudah Selesai

Artinya: Sa’id bin Jumhan berkata “Safinah menyampaikan hadits kepadaku, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Pemerintahan Khilafah pada umatku selama tiga puluh tahun, kemudian setelah itu dipimpin oleh pemerintahan kerajaan.” Lalu Safinah berkata kepadaku: “Hitunglah masa kekhilafahan Abu Bakar (2 tahun), Umar (10 tahun) dan Utsman (12 tahun).” Safinah berkata lagi kepadaku: “Tambahkan dengan masa khilafahnya Ali (6 tahun). Ternyata semuanya tiga puluh tahun.” Sa’id berkata: “Aku berkata kepada Safinah: “Sesungguhnya Bani Umayah berasumsi bahwa khilafah ada pada mereka.” Safinah menjawab: “Mereka (Bani Umayah) telah berbohong. Justru mereka adalah para raja, yang tergolong seburuk-buruk para raja”. (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi).

Hadits di atas menjelaskan dengan sangat gamblang bahwa kepemimpinan khilafah yang mengatur roda pemerintahan umat sesuai dengan ajaran kenabian (khilafah al-nubuwwah) dan menerapkan syariat Islam secara sempurna, hanya berjalan selama tiga puluh tahun, yaitu masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali -radhiyallahu ‘anhum. Sebagian ulama ada yang memasukkan masa pemerintahasan Sayidina Hasan bin Ali -radhiyallahu ‘anhuma-, ke dalam khilafah al-nubuwwah ini, karena masa kekuasaan beliau melengkapi masa tiga puluh tahun tersebut. Kedua, hadits lain yang menjelaskan tentang khilafah al-nubuwwah, adalah hadits shahih berikut ini:

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ رضي الله عنه قَالَ إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا شَاءَ، ثُمَّ تَكُوْنُ الْخِلاَفَةُ عَلىَ مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ يَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًّا فَتَكُوْنُ مُلْكًا مَا شَاءَ اللهُ، ثُمَّ يَرْفَعُهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهُ ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ. قَالَ حَبِيبٌ فَلَمَّا قَامَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَكَانَ يَزِيدُ بْنُ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ فِي صَحَابَتِهِ فَكَتَبْتُ إِلَيْهِ بِهَذَا الْحَدِيثِ أُذَكِّرُهُ إِيَّاهُ فَقُلْتُ لَهُ إِنِّي أَرْجُو أَنْ يَكُونَ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ يَعْنِي عُمَرَ بَعْدَ الْمُلْكِ الْعَاضِّ وَالْجَبْرِيَّةِ فَأُدْخِلَ كِتَابِي عَلَى عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَسُرَّ بِهِ وَأَعْجَبَهُ.“

Dari Hudzaifah bin al-Yaman radhyalahu ‘anhu, berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Kenabian akan menyertai kalian selama Allah menghendakinya, kemudian Allah mengangkat kenabian itu bila menghendakinya. Kemudian akan datang khilafah sesuai dengan jalan kenabian dalam waktu Allah menghendakinya. Kemudian Allah mengangkatnya apabila menghendakinya. Kemudian akan datang kerajaan yang menggigit dalam waktu yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya apabila menghendakinya dan diganti dengan kerajaan yang memaksakan kehendaknya. Kemudian akan datang khilafah sesuai dengan jalan kenabian. Lalu Nabi SAW diam”.

“Habib bin Salim berkata: “Setelah Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah, sedangkan Yazid bin al-Nu’man bin Basyir menjadi sahabatnya, maka aku menulis hadits ini kepada Yazid. Aku ingin mengingatkannya tentang hadits ini [yang aku riwayatkan dari ayahnya]. Lalu aku berkata kepada Yazid dalam surat itu: “Sesungguhnya aku berharap, bahwa Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah yang mengikuti minhaj al-nubuwwah sesudah kerajaan yang menggigit dan memaksakan kehendak.” Kemudian suratku mengenai hadits ini disampaikan kepada Umar bin Abdul Aziz, dan ternyata beliau merasa senang dan kagum dengan hadits ini.” (HR. Ahmad, al-Bazzar, Abu Dawud, al-Baihaqi dan lain-lain).

Hadits pertama membatasi khilafah selama tiga puluh tahun, yaitu masa khilafahnya Khulafaur Rasyidin. Sedangkan hadits Hudzaifah bin al-Yaman, menjanjikan adanya khilafah lagi, pasca kerajaan yang diktator dan otoriter. Akan tetapi semua ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan khilafah al-nubuwwah dalam hadits Hudzaifah tersebut adalah khilafahnya Umar bin Abdul Aziz.

Oleh karena itu, al-Imam al-Syafi’i:

اَلْخُلَفَاءُ خَمْسَةٌ أَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ وَعَلِيٌّ وَعُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيْزِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ.

“Khalifah itu ada lima orang, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu ‘anhum.” (Ibnu Abi Hatim al-Razi, Adab al-Syafi’i wa Manaqibuhu, hal. 189).

Al-Imam Sufyan al-Tsauri, juga berkata:

اَلْخُلَفَاءُ أَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ وَعَلِيٌّ وَعُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيْزِ وَمَنْ سِوَاهُمْ فَهُوَ مُبْتَزٌّ.

“Para Khalifah itu Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz. Sedangkan selain mereka, itu adalah perampas atau pemeras.” (Ibnu Abi Hatim al-Razi, Adab al-Syafi’i wa Manaqibuhu, hal. 191).

Dua hadits di atas menyatakan bahwa khalifah itu hanya tiga puluh tahun, ditambah dengan seorang khalifah setelah penguasa yang diktator. Kemudian para ulama seperti al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Sufyan al-Tsauri menyatakan, bahwa khalifah itu hanya lima orang, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz, sedangkan selain lima orang tersebut hanyalah penguasa yang merampas kekuasaan dengan tidak benar.

Dengan demikian, berarti obsesi Hizbut Tahrir dalam memperjuangkan khilafah, pasti menemukan kegagalan, karena apa yang akan mereka raih –seandainya berhasil-, itu bukan khilafah, tetapi kekuasaan diktator dan perampas. Wallahu a’lam. [NU Online]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/05/hadist-hadits-yang-menyatakan-khilafah-islam-telah-rampung.html

Rabu, 25 Januari 2017

Film Santri Backpacker Siap Tayang di AswajaTV

Subang, NU Online. Film karya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang berjudul Santri Backpacker siap ditayangkan di AswajaTV pada bulan Ramadlan mendatang.

Demikian disampaikan Ali Cahyadi, salah seorang kru Film Santri Backpacker di Pesantren Al-Mukhtariyyah, Subang, Sabtu (16/5)

Film Santri Backpacker Siap Tayang di AswajaTV (Sumber Gambar : Nu Online)
Film Santri Backpacker Siap Tayang di AswajaTV (Sumber Gambar : Nu Online)


Film Santri Backpacker Siap Tayang di AswajaTV

"Kemarin kita sudah menyerahkan film karya PCNU Subang kepada pihak AswajaTV, di sana kita diwawancara juga. Insya Allah filmnya akan diputar pada bulan puasa, mengenai tanggal dan waktunya nanti menyusul," papar Ali

NU Online

Ali melanjutkan, bulan Ramadlan dipilih sebagai waktu penayangan film Santri Backpacker karena menyesuaikan jadwal dari AswajaTV yang kini sedang padat acara. "Karena kita ngasih filmnya belakangan jadi ya ngantri, tapi saya tetap berharap agar Pengurus NU di daerah lain bikin film juga," tambahnya.

NU Online

Ali mengatakan, film ini menceritakan tentang perjalanan santri yang mencari ilmu ke tiga pesantren. Di pesantren-pesantren itu mereka mendapatkan pelajaran tentang keberagamaan yang mengusung nilai kasih sayang, bukan paksaan dan kekerasan.

"Kita ingin menyampaikan bahwa pesantren-pesantren yang berafiliasi ke NU itu mengusung Islam rahmatan lil alamin, jangan lupa nanti nonton ya," tutupnya. (Aiz Luthfi/Mahbib)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/59567/film-santri-backpacker-siap-tayang-di-aswajatv

NU Online

Kamis, 12 Januari 2017

Keotentikan Karya Kiai Hasyim Asyari

Tak lama ini ada beberapa tuduhan bahwa kitab Adab al-Alim wa al-Mutaallim yang selama ini diketahui sebagai karya Hadratus Syaikh Hasyim Asyari diklaim bukan karya asli pendiri NU itu. Beberapa dosen, mahasiswa dan kalangan akademisi pun juga ikut meragukan. Spontan penulis merasa ganjal dan tertarik untuk mengulasnya melalui tulisan ini.

Yang dijadikan argumentasi ialah bahwa kitab Kiai Hasyim serupa dengan kitab karya Ibnu Jamaah (w.733) berjudul Tadzkirah al-Smi wa al-Mutakallim fi Adab al-Alim wa al-Mutaallim. Kabarnya kitab itu hanya dimiliki tiga orang se-Jawa Timur. Padahal, ketika penulis menelusuri di internet ternyata banyak dan bisa diunduh secara lengkap dalam format pdf sesuai cetakan, penerbit Maktabah Ibni Abbas, Mesir, 2005 dan tersedia pula makhthuthah atau masnuskrip aslinya.

Penulis meyakini, kitab Adab al-Alim wa al-Mutaallim yang telah ditahqiq almarhum Gus Ishom dan diterbitkan Maktabah Tsurats Pesantren Tebuireng sejak tahun 1995 itu benar-benar karya Kiai Hasyim. Banyak alasan kuat yang dapat dijadikan pegangan.

Keotentikan Karya Kiai Hasyim Asyari (Sumber Gambar : Nu Online)
Keotentikan Karya Kiai Hasyim Asyari (Sumber Gambar : Nu Online)


Keotentikan Karya Kiai Hasyim Asyari

Pertama, kitab ini telah ditelaah dan mendapat taqridz atau endorsement dari ulama-ulama Timur Tengah, sebagaimana yang terlampir pada halaman 102-108. Mereka takjub atas kepandaian Kiai Hasyim dalam menyusun kitab tersebut. Bahkan oleh mereka, Kiai Hasyim dijuluki dengan berbagai macam gelar keilmuan seperti al- Alim (pintar) al-allmah (cendekiawan ulung), al-fahhmah (sangat memahami agama), mursyid al-slikn il aqwam tharq (penuntun para murid kepada jalan yang benar).

Ulama tersebut diantaranya Said bin Muhammad al-Yamani, guru di Masjidil Haram dan Imam bermadzhab Syafii, Abdul Hamid Sanbal Hadidi guru di Masjidil Haram dan Imam bermadzhab Hanafi, Hasan bin Said al-Yamani, dan Muhammad Ali bin al-Said al-Yamani. Ulama-ulama ini tentunya tidak main-main berkenan memberikan kata pengantar untuk kitab Kiai Hasyim.

Kedua, tentang keserupaan bab yang ada di kitab Adab al-Alim dengan Tadzkirah al-Smi sebenarnya adalah hal wajar. Jika kita pernah menkaji kitab fiqh Syafiiyah, maka kitab berjudul apapun sistematika bab yang diulas satu alur. Dimulai dengan khutbah al-kitab (opening), lalu bab thaharah, disusul dengan bab shalat, zakat, puasa dan haji. Dilanjut dengan bab jual beli dan interaksi sosial (al-buy wa al-mumalah), kemudian munkahah, jinyat, hudd, jihd dan diakhiri dengan al-itq, budak.

Kiai Hasyim dalam kitabnya Adab al-Alim menulis delapan bab yang terdiri dari (1) bab keutamaan ilmu dan ahli ilmu, (2) bab adab murid kepada dirinya sendiri, (3) bab adab murid kepada gurunya, (4) bab adab murid kepada pelajarannya, (5) bab adab guru kepada dirinya, (6) baba dab guru kepada pelajarannya, (7) baba dab guru bersama murid, dan diakhiri dengan (8) bab adab kita kepada buku.

NU Online

Sedangkan dalam Tadzkirah al-Smi Ibnu Jamaah hanya menulis lima bab, yaitu (1) bab keutamaan ilmu dan ulama, (2) adab guru kepda dirinya, muridnya dan pelajarannya, (3) adab murid kepada dirinya, gurunya dan pelajarannya, (4) adab kepada buku, (5) idealitas sebuah lemabaga pendidikan. Dengan begitu jelas, kedua kitab serupa namun berbeda. Kalau plagiat, tentunya daftar isi keduanya tidak jauh berbeda.

Ketiga, sejauh penelusuran penulis selaian Kitab karya Kiai Hasyim ini, ada empat kitab yang berjudul Adab al-Alim wa al-Mutaallim yaitu, Adab al-Alim wa al-Mutaallim wa al-Mufti wa al-Mustafti karya Imam Nawawi, Adab al-Alim wa al-Mutaallim inda al-Mufakkirin al-Muslimin min Muntashaf al-Qarn al-Tsn al-Hijr karya Yahya Hasan Murod, Adab al-Muallim wa al-Mutaallim karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir Ali Sadi, dan Adab al-Muallim wa al-Mutaallim yang ditulis oleh Majid bin Suud Ali Usyan.

NU Online

Belum lagi, kitab-kitab yang bertemakan adabiyah menuntut ilmu. Setidaknya ada Talm al-Mutaallim il Tharq al-Taallum karya Syaikh Zain al-Arab bin Ismail al-Zarnuji (996 H) yang diberi anotasi (syarah) oleh Syaikh Abdullah bin M Yablaqi (1107 H). Juga Hilyah Thlib al-Ilmi karya Syaikh Bakr Abu Zaid, Uddah al-Tuhllb Syaikh Sufyan al-Hakami dan al-Nashhah al-Wfiyah li Thullb al-Ulum al-Syarah ditulis oleh Muhammad Abdul Hakim Aal-Qadhi

Sedangkan di Indonesia kita kenal ada kitab Tanbh al-Mutaallim karangan almarhum Kiai Ahmad Maisur Sindi, bahkan menurut pengasuh Pondok Ringinagung Pare ini, kitab ini disusun berdasarkan nasehat Kiai Hasyim kala ia nyantri di Pesantren Tebuireng. Juga Mirt Afkr al-Rijl karya Kiai Ahmad Zaini Solo, serta Jawhir al-Adab karangan Kiai Ahmad Nawawi bin Abdul Hamid Bulumanis, Pati.

Keempat, melihat kealiman Gus Ishom tidak mungkin beliau sembrono mencantumkan karya itu sebagai buah pena Kiai Hasyim. Gus Ishom telah men-tahqiq belasan kitab sang kakek sejak 1994 hingga wafat tahun 2003. Beliau tidak menambahi atau mengurangi tanpa ada konfirmasi sebelumnya. Seperti kitab al-Nr al-Mubn. Kitab asli Kiai Hasyim ini semula berjumlah 61 halaman ketika diterbitkan ulang menjadi 85 halaman dengan menyebutkan keterangan bahwa lafadz yang berada di dalam kurung merupakan tambahan dari Gus Ishom sendiri.

Di perpustakaan pribadi Kiai Hasyim tidak dijumpai naskah asli kitab Adab al-Alim wa al-Mutaallim. Penulis menduga berada di kediaman Gus Ishom sebagaimana naskah-naskah lainnya.

Dari tulisan sederhana ini, setidaknya bisa menjadi pegangan kukuh bahwa kitab Adab al-Alim wa al-Mutaallim benar-benar karya Pendiri NU. Kalaupun ada yang masih meragukan, dipersilahkan menyampaikan titik-titik keraguannya itu secara ilmiah. Wallahu Alam.

* Fathurrahman Karyadi

Mahasiswa Mahad Aly Pesantren Tebuireng dan peminat filologi

Dari (Opini) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/47787/keotentikan-karya-kiai-hasyim-asy039ari

NU Online

Minggu, 18 Desember 2016

Cerita Jokowi Diberi Peci Mantan Presiden Gus Dur

NU Online - Presiden Joko Widodo selalu berusaha meneladani sikap hidup dan laku perjuangan Alm. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang sejalan dengan misi utama kelahiran Nabi Muhammad SAW, dalam menuntun manusia menuju akhlak mulia dan menebarkan rahmat bagi seluruh alam.

Cerita Jokowi Diberi Peci Mantan Presiden Gus Dur - NU Online
Cerita Jokowi Diberi Peci Mantan Presiden Gus Dur - NU Online


Cerita Jokowi Diberi Peci Mantan Presiden Gus Dur

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Haul Ke-7 K.H. Abdurrahman Wahid sekaligus Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H yang digelar pada Jumat, 23 Desember 2016, di Komplek Al-Munawwaroh, Jalan Warung Silah No. 10, Ciganjur, Jakarta Selatan.

"Meneladani ketulusan beliau yang menjaga silaturahim, melampaui sekat-sekat primordial yang ada. Meneladani kesederhanaan beliau, meneladani kesukarelaan beliau dalam melayani masyarakat, dan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara sampai akhir hayatnya," ujar Presiden Joko Widodo.

Terlebih lagi Presiden teringat dengan peristiwa ketika Ibu Sinta Nuriyah, istri Gus Dur memberikan peci yang biasanya dipakai Gus Dur pada hari Kamis, 26 September 2013, di Wahid Institute. Tapi sayangnya peci itu disimpan Presiden di Solo. “Jadi tidak bisa saya pakai tahun ini. Insya Allah tahun depan," kata Presiden.

"Pada khaul 7 tahun wafatnya Gus Dur sekarang, pemberian peci itu menjadi pengingat-ingat buat saya, menjadi pengingat-ingat buat kita semua untuk selalu berusaha meneladani Gus Dur,” ucap Presiden.

Menurut Presiden Joko Widodo, Gus Dur yang wafat pada 30 Desember 2009 lalu, dalam sepanjang hidupnya selalu menekankan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah milik seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali, milik bersama, bukan milik golongan dan bukan milik perseorangan.

“Saya percaya Gus Dur pasti gemes gregetan kalau melihat ada kelompok atau orang-orang yang meremehkan konstitusi, yang mengabaikan kemajemukan kita, yang memaksakan kehendak dengan aksi-aksi kekerasan, radikalisme, terorisme,” ujar Presiden.

Melihat situasi sekarang ini, lanjut Presiden, bangsa Indonesia seharusnya merasa bersyukur. Ketika banyak negara lain goyah mencari pedoman hidup, bangsa Indonesia memiliki Pancasila. “Ketika negara-negara lain kebingungan mencari panduan berbangsa dan bernegara, kita mempunyai Pancasila.

Seharusnya kita bisa membangun lebih cepat, bergerak lebih cepat, sehingga kita bisa menjadi negara pemenang, agar kita menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian,” kata Presiden.

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo juga mengagumi sikap optimisme Gus Dur dalam memandang bangsa Indonesia ke depan. “Gus Dur itu selalu optimis dalam memandang Indonesia ke depan. Tidak kagetan, tidak gumunan. Itu Gus Dur,” ucap Presiden.

Bahkan dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, Gus Dur selalu berpegang teguh pada sebuah kaidah fiqih 'Yassirru wala Tuasirru' yang memiliki makna permudahlah dan jangan dipersulit.

"Ketika mengambil keputusan yang rumit, saya suka teringat kata-kata beliau (Gus Dur), 'Gitu saja kok repot!?," ucap Presiden Joko Widodo.

Dalam Haul ke-7 kali ini Presiden Joko Widodo berkesempatan menyaksikan pembacaan dan penandatangan Ikrar Damai Ummat Beragama Indonesia oleh 9 Pemuka Agama, sebagai bentuk persatuan atas kemajemukan negara Indonesia.

Presiden Ingatkan Pesan Gus Dur pada Cagub DKI Jakarta Sebagai sosok yang dicintai berbagai kalangan masyarakat, peringatan Haul ke-7 Gus Dur dihadiri pula oleh sejumlah pimpinan lembaga negara, tokoh masyarakat, pemuka agama, para kyai, para ulama hingga para santri. Namun, tiga pasang calon Gubernur DKI Jakarta yang akan berkompetisi dalam Pilkada DKI 2017 mendatang juga tampak hadir di tengah para undangan.

Atas permintaan para undangan, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri mengabsen kehadiran ketiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta tersebut. Ketiga cagub dan cawagub yang hadir adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan.

"Nih sekarang hadir disini tiga calon pasangan calon Gubernur DKI hadir semuanya. Diabsen dulu, katanya tadi yang di sana minta di absen. Silahkan berdiri semuanya," ujar Presiden Joko Widodo. Melihat keakraban ketiganya, Presiden Joko Widodo pun mengapresiasi solidaritas dan kerukunan yang ditunjukkan oleh ketiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta.

"Lha mbok ya begitu yang rukun, wong kita ini kan saudara, saudara sebangsa dan setanah air. Persaudaraan itu yang diajarkan oleh Gus Dur," ucap Presiden.

Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Wakil Presiden RI ke-11 Boediono, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto dan Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid serta Yenny Wahid selaku tuan rumah. [NU Online]

Keterangan:

Laporan diatas ditulis oleh Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, 23 Desember 2016.

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/cerita-jokowi-diberi-peci-mantan-presiden-gus-dur.html

Jumat, 09 Desember 2016

Cendekiawan Syiria: Amal Saleh dan Al-Quran Penolong di Akhirat

Kudus, NU Online. Bagi seorang Muslim, bisa membaca Al-Quran merupakan bagian dari nikmat (karunia) yang diberikan Allah SWT. Sebab, tak sedikit juga orang Islam yang tidak bisa membaca Al-Quran.

Cendekiawan muslim asal Syiria Dr. Mahir Hasan Al-Munajjid mengutarakan hal itu dalam Halaqah Quraniyyah yang diselenggarakan oleh Universitas Muria Kudus (UMK), Jumat (20/1).

Cendekiawan Syiria: Amal Saleh dan Al-Quran Penolong di Akhirat (Sumber Gambar : Nu Online)
Cendekiawan Syiria: Amal Saleh dan Al-Quran Penolong di Akhirat (Sumber Gambar : Nu Online)


Cendekiawan Syiria: Amal Saleh dan Al-Quran Penolong di Akhirat

Bisa membaca Al-Quran merupakan nikmat yang luar biasa. Selain itu, Al-Quran juga membawa manfaat baik di dunia maupun di akhirat, ujar Dr. Mahir Hasan Al-Munajjid dalam halaqah yang digelar di aula masjid kampus UMK itu yang dikirim melalui siaran pers kepada NU Online.

Dia pun mengutip pernyataan Imam Syafii, bahwa siapa saja yang ingin meraih kebahagiaan di dunia, maka dengan Al-Quran. Barangsiapa yang ingin bahagia di akhirat, maka dengan Al-Quran. Dan barangsiapa yang ingin bahagia di dunia maupun akhirat, ya dengan Al-Quran.

NU Online

NU Online

Al-Quran bersama amal salih, adalah penolong kita kelak setelah menemui kematian, tegasnya di hadapan sekitar seratus peserta halaqah yang terdiri atas pelajar, dosen, guru, hingga pengasuh pesantren.

Terkait hukum-hukum positif yang ada di Indonesia, dia melihat banyak yang untuk kemaslahatan (kebaikan) masyarakat meskipun tidak secara tegas mengambil sumber dari Al-Quran. Contohnya adalah Undang-Undang (UU) Lalu Lintas. UU ini adalah untuk kemaslahatan, tuturnya.

Sementara itu, terkait maqalah Al-Quran diturunkan dalam tujuh huruf (sabatu ahruf), Dr. Mahir menilai bahwa yang dimaksud adalah tujuh dialek, sehingga kemudian dikenal ada qiraat sabah, bahkan ada qiraat asyrah.

Namun ada dua syarat, siapa pun yang hendak mempelajari baik qiraat sabah maupun qiraat asyrah, pertama harus benar-benar menguasai satu qiraat terlebih dahulu dan menguasai kitab Syathibiyyah, jelasnya. (Red: Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/74873/cendekiawan-syiria-amal-saleh-dan-al-quran-penolong-di-akhirat

NU Online

Selasa, 22 November 2016

Aktivis NU Papua Terima Bantuan Motor Dakwah

Jakarta, NU Online. Komunitas PPM ASWAJA dan Sarkub menyalurkan sepeda motor kepada aktivis NU yang bertugas membantu dakwah dan pendidikan Islam di Papua untuk mempermudah jangkauan dakwah hingga ke pelosok, Ahad (20/12). Pasalnya dakwah di perkotaan sangat jauh berbeda dengan dakwah yang dilakukan para dai di daerah Papua.

Fasilitas ini sangat membantu dan memudahkan dakwah agar bisa lebih luas hingga ke daerah-daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Penyerahan berlangsung di halaman pesantren Ya Bunaya Yoka Waena Papua. Penyerahan sepeda motor juga dihadiri oleh Ustadz Fiqi selaku Pengurus MUI provinsi Papua.

Aktivis NU Papua Terima Bantuan Motor Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis NU Papua Terima Bantuan Motor Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)


Aktivis NU Papua Terima Bantuan Motor Dakwah

Ustadz Fiqi mengapresiasi kiriman bantuan terhadap aktivis NU Papua.

"Papua adalah satu provinsi yang mana pluralismenya luar biasa, sehingga Papua sangat membutuhkan para dai yang mempunyai jiwa pluralisme juga. Dengan adanya aktivis yang dikirim oleh PPM ASWAJA, Sarkub dan LDNU menjadi satu mata air baru yang bisa menjernihkan dan menyirami tanah Papua ini dengan dakwah yang santun sehingga mampu mengayomi segala macam warna yang ada di Papua," ujar Ustad Fiqi.

NU Online

Selama ini, menurutnya, para aktivis NU di Papua memiliki sarana dan prasarana yang sangat minim meski semangat aktivis NU luar biasa dengan berbagai kegiatan di tanah Papua ini. Dengan adanya motor ini semoga dakwah yang sudah dilaksanakan bisa menjangkau daerah yang belum tersentuh.

NU Online

Abdul Wahab selaku Kordinator Aktifis NU yang dikirim oleh PPM ASWAJA dan Sarkub berharap adanya motor operasional itu dapat membantu dan meringankan beban aktivis NU dalam menjangkau aktivitas dakwah di daerah Papua.

"Semoga Allah SWT memberikan pertolongan-Nya kepada para dai yang sedang mensyiarkan Islam rahmatal lil alamin ala aqidah ahlussunah wal jamaah," ujar Wahab.

Menurut Abdul, motor itu dibeli dari dana sumbangan para donator yang dikirim oleh PPM ASWAJA. Kami ucapkan kepada segenap donatur yang sudah memberikan bantuan melalui PPM ASWAJA dan Sarkub, semoga Allah SWT memberikan kemudahan dalam segala urusannya, dan semoga menjadi amal saleh para donatur yang dapat memberikan berkah dan manfaat kepada umat," pungkas Abdul Wahab.

Sepeda motor diserahkan langsung kepada Ustadz Yustafat yang hadir mewakili aktivis NU Papua. Sahabat yang ingin menyisihkan rezekinya untuk membantu dawah Islam, pendidikan anak dan kegiatan sosial kemanusian di Papua bisa menyumbangkannya dalam bentuk buku tulis, pensil, kitab Iqro, kitab tuntunan sholat, Juz Amma, Al-Quran, sarung, peci, baju koko, jilbab, dan lain-lain. Sumbangan bisa dikirimkan langsung ke kordinator Sarkub Papua. (Red Alhafiz K)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/64425/aktivis-nu-papua-terima-bantuan-motor-dakwah

NU Online

Sabtu, 22 Oktober 2016

Dipolisikan Berkali-Kali, Bib Rizieq Minta Kasusnya Selesai Secara Kekeluargaan

NU Online - Petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab telah berkali-kali dipolisikan berbagai pihak sejak Desember 2016 lalu. Terhadap berbagai laporan itu, Rizieq mengaku pihaknya menginginkan agar persoalan hukum yang sedang dituduhkan kepadanya diselesaikan secara kekeluargaan, termasuk kasus yang menjeratnya.

Dipolisikan Berkali-Kali, Bib Rizieq Minta Kasusnya Selesai Secara Kekeluargaan - NU Online
Dipolisikan Berkali-Kali, Bib Rizieq Minta Kasusnya Selesai Secara Kekeluargaan - NU Online


Dipolisikan Berkali-Kali, Bib Rizieq Minta Kasusnya Selesai Secara Kekeluargaan

"Janganlah kita coba saling lapor karena ini bisa mengantarkan pada konflik horizontal. Mestinya kepolisian menjembatani," ujar Rizieq, di Jakarta, Selasa (17/01/2017), sebagaimana dilansir dari situs Jitunews.com.

Tidak hanya itu, mantan Ketua Umum FPI ini juga mengharapkan agar pihak kepolisian dapat memediasi dirinya dengan berbagai pihak yang mempolisikan dirinya belakangan ini. "Bahkan kalau ada laporan-laporan, mestinya kepolisian mencoba untuk memediasi, apalagi kalau masalahnya sensitif," ungkapnya.

Sebagai contoh, menurut Rizieq, dalam kasus logo BI yang diklaimnya sebagai logo palu arit. Seharusnya, kata Rizieq, pihak kepolisian memediasi dia dan pihak terkait, yaitu BI dan Menkeu.

"Mestinya kalau saya protes keras, kalau itu dianggap hate speech, arahan Kapolri kepada kepolisian adalah menjembatani antara mereka yang bersuara keras dan yang diprotes. Harusnya polisi mediasi kami dengan Bank Indonesia dan pihak terkait. Tidak ada mediasi," tegas Rizieq.

Suami Syarifah itu menambahkan, pendekatan kekeluargaan juga perlu dilakukan dalam kasus komentar yang disampaikannya terkait pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada peringatan HUT ke-44 PDI-P yang dianggapnya mengandung unsur penistaan agama.

Ia mengaku telah menonton pidato Megawati hingga 10 kali sehingga meyakini bahwa pidato tersebut mengandung unsur penistaan agama dan bangsa. "Alangkah baiknya kalau itu didialogkan secara kekeluargaan," ungkapnya.

Rizieq bersedia meminta maaf jika memang salah paham terhadap pidato Megawati tersebut. Namun, Megawati, menurut dia, juga harus mengklarifikasi isi pidatonya jika memang salah ucap. Jalur kekeluargaan dianggapnya diperlukan tak hanya bagi kasus hukum ini, tetapi bagi kasus-kasus hukum lainnya.

Dengan demikian, tak setiap orang dengan mudahnya melaporkan satu sama lain. "Kami menahan diri (untuk melapor) supaya polisi bisa memediasi. Bukan hanya urusan kepada Bu Mega, melainkan juga dengan segala kelompok," kata Rizieq.

Sebagaimana diketahui, Rizieq sebelumnya dilaporkan oleh berbagai pihak terkait sejumlah kasus, yakni dugaan penistaan agama, terkait logo Bank Indonesia di uang kertas, dugaan penistaan terhadap Pancasila, dan terkait pernyataan soal "sampurasun". [NU Online]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/dipolisikan-berkali-kali-bib-rizieq-minta-kasusnya-selesai-secara-kekeluargaan.html

Rabu, 05 Oktober 2016

Darimanakah Datangnya Hoax?

NU Online - Hoax, yang seharusnya dibaca hōks, tapi kita di sini lebih senang membacanya seperti orang ingin muntah (howaks), berarti "memperdayai" atau "mengelabui". Tapi, hoax sekarang ini disamakan dengan "berita yang membohongi".

Darimanakah Datangnya Hoax? - NU Online
Darimanakah Datangnya Hoax? - NU Online


Darimanakah Datangnya Hoax?

Laporan Majalah Tempo (2 Januari 2017) membedakan hoax (berita palsu) dari fake news (berita rekayasa). Secara sangat ringkas, hoax masih menampilkan fakta tapi dilebih-lebihkan atau dipelintir untuk mendukung isu yang sedang aktual diperbincangkan. Fake news tidak merujuk fakta apa pun. Atau, kalau itu berupa foto adalah hasil penyuntingan. (Contoh: Tifatul Sembiring Ngapain Ikut Sebar Hoax)

Tujuan hoax dan fake news serupa belaka: membohongi orang lain dengan merekayasa fakta yang ada menjadi sangat provokatif atau menampilkan "fakta" dari praktik-prakti ilusif. Misalnya, tenaga kerja asing yang berasal dari Cina secara faktual berjumlah puluhan ribu. Oleh pembuat hoax digelembungkan menjadi dua puluhan juta. Tujuannya adalah menciptakan kekisruhan dan memompa semangat kebencian terhadap etnis Tionghoa.

Dalam jurnalisme tabloid yang menyukai kehebohan itu, hoax diarahkan ke dalam mantra: if it bleeds, it leads. Jika informasi yang dipelintir itu menciptakan pertikaian yang sungguh brutal, maka semakin pula layak dirayakan penuh kehebohan.

Hoax, sebenarnya, tidak muncul pada era digital ini . Secara etimologis (awal mula), kata ini diketahui telah ada sekitar 1796 untuk merujuk kata hocus. Kata itu, demikian Robert Nares (1753-1829) menjelaskan, merupakan ringkasan dari kata hocus pocus: sebuah jargon yang dipakai oleh pesulap yang berlagak. Hocus sendiri bermakna sebagai menipu atau mengibuli.

Jadi, hoax, hocus, juga hocus pocus di era internet ini merupakan hasil permainan yang menjadikan khalayak tersihir oleh muslihat hebat para pesulap informasi. Aksi tipu-tipu itu menjadikan orang banyak terkesima dan terpana. Tapi, ekspresi selanjutnya bukanlah wajah-wajah yang menghadirkan kekaguman, melainkan silang sengketa yang menggelontorkan perbantahan dan bahkan perkelahian.

Dari manakah datangnya hoax? Memang sulap dan memang sihir: dari "sulap fakta" turun ke "gelap mata". Begitulah. [NU Online]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/darimanakah-datangnya-hoax.html

Minggu, 18 September 2016

Pak UD Usulkan Munas Alim Ulama

Surabaya, NU Online. Tokoh senior NU KH Yusuf Hasyim (Pak Ud) mengusulkan perlunya ada Munas (musyawarah nasional) Alim Ulama untuk membahas islah (perdamaian) atas konflik antara kubu cucu pendiri NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan kubu Ketua Umum PBNU terpilih H Drs A Hasyim Muzadi.

"Untuk mengatasi konflik yang ada, saya kira perlu ada islah, karena itu perlu ada Munas Alim Ulama yang diikuti seluruh ulama dari kedua kubu untuk membahas hal itu," katanya kepada wartawan di Surabaya, Minggu (19/12) kemarin, menanggapi konflik berkepanjangan pasca Muktamar ke-31 NU.

Menurut satu-satunya putra pendiri NU KH Hasyim Asyari yang masih hidup itu, konsep islah yang memungkinkan antara lain dengan menempatkan Gus Dur dan Hasyim Muzadi di struktur NU dalam posisi yang tak memiliki kewenangan, semisal mustasyar (penasehat). "Yang jelas, islah itu tak mungkin dilakukan Gus Dur dan Hasyim, karena itu perlu ada Munas Alim Ulama untuk membahas sejumlah konsep islah yang paling memungkinkan dan nantinya dapat ditawarkan kepada Gus Dur dan Hasyim," katanya.

Pak UD Usulkan Munas Alim Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)
Pak UD Usulkan Munas Alim Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)


Pak UD Usulkan Munas Alim Ulama

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang itu mengatakan Munas Alim Ulama untuk mengupayakan islah antara Gus Dur dan Hasyim Muzadi itu dapat diprakarsai Rois Aam PBNU terpilih KHA Sahal Mahfudz dengan mengundang ulama NU se-Indonesia dan kiai sepuh (ulama senior) yang selama ini mendukung Gus Dur. Secara terpisah, Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar menyatakan pembagian NU atas kelompok jamiyah dan jamaah atau struktural dan kultural merupakan dikotomi yang merugikan NU sendiri, karena yang benar adalah organisasi NU dan anggota NU.

"Kalau perkembangan pasca Muktamar ke-31 NU dikembangkan dengan perpecahan struktural dan kultural juga sangat merugikan NU, karena itu perbedaan pendapat pasca muktamar harus dilihat secara norma, karena muktamar memang tak mungkin memuaskan semua orang, apalagi semua orang harus mempunyai satu pendapat," katanya. Pengasuh Pesantren Miftakhus Sunnah Surabaya itu menambahkan perbedaan pendapat di NU memang harus dipelihara, tapi perbedaan pendapat itu harus dengan menjunjung tinggi aturan main organisasi, karena supremasi ulama juga telah diwakilkan dalam AD/ART NU.

NU Online mencatat sikap sejumlah ulama pendukung Gus Dur, diantaranya KH Abdullah Faqih (Tuban) sepakat dengan mufarraqoh (memisahkan diri) dari PBNU dan tak menginginkan PBNU tandingan, KH Chotib Umar (Jember) memilih keluar dari kepengurusan PWNU Jatim dan PCNU Jember, dan Gus Solahuddin Wahid (adik Gus Dur) dan Pak Ud memilih untuk terlibat dalam proses islah. Sementara itu baru-baru ini pengasuh Yayasan Islam Buntet mendatangi Hasyim ke kantor PBNU menyatakan dukungan dengan menerima hasil muktamar NU ke-31(cih)

NU Online

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/2498/pak-ud-usulkan-munas-alim-ulama

NU Online

NU Online

Senin, 12 September 2016

KH Maimoen Zubair: Jika Istri Adalah Nasi, Bidadari Snacknya

NU Online - Habib Husain Al Aydrus Pethekan, Semarang, sampai usia 60-an tahun masih saja sendiri, alias belum menikah. Sampai kemudian pada sekitar tahun 1985-an, Habib Husain menghadiri undangan akad nikah kakak tertua KH. Muhajir Madad Salim, Demak, Jawa Tengah.

KH Maimoen Zubair: Jika Istri Adalah Nasi, Bidadari Snacknya - NU Online
KH Maimoen Zubair: Jika Istri Adalah Nasi, Bidadari Snacknya - NU Online


KH Maimoen Zubair: Jika Istri Adalah Nasi, Bidadari Snacknya

KH Maimoen Zubair Sarang yang masih kerabat dekat mempelai perempuan kemudian memberikan mauidhoh hasanah. Di antara isi ceramah itu adalah:

"Sepasang pengantin itu, kalau sudah didudukkan berdampingan begini, jangan dikira cuma dilihat banyak orang di alam dunia saja. Sepasang pengantin nanti di akhirat juga akan didudukkan berdampingan, bersama-sama masuk ke dalam surga," ujar Mbah Moen.

Hanya istri dari alam dunia saja yang bisa mendampinginya duduk di bangsal kencana di surga suaminya nanti. Sedangkan bidadari, mereka tidak. "Istri itu ibarat makanan pokok," lanjut Kiai Maimoen, "sedangkan bidadari cuma snack. Kalau dia butuh bidadari, maka bidadari baru dapat melayani. Jika tidak butuh, maka bidadari tidak bisa dekat-dekat dengannya," terangnya.

Jadi, orang-orang yang meninggal dunia sampai belum sempat menikah, maka keadaan mereka tidak sama dengan yang sudah menikah. "Bidadari itu ibarat jajan-jajanan. Kamu kok sama sekali tidak makan nasi, dan hanya makan jajanan-jajanan saja, maka tidak bisa kenyang. Perut malah bisa kembung," hadirin tertawa.

Mendengar petuah Mbah Moen itu, ketika pulang resepsi, Habib Husain langsung menikah. Ia menikah dalam usia setua itu karena takut kalau nanti di surga dirinya malah cuma dapat kembungnya saja, seperti dawuhnya Mbah Moen tersebut.

Kurang dari dua tahun setelah itu, Habib Husain wafat dalam keadaan sempurna alias sudah beristri di dunia. Harapannya tentu agar tidak sakit kembung di surga nantinya.

Nah, Anda yang masih ada kesempatan, masih muda, mampu memberikan nafkah lahir batin namun belum berpasangan, segeralah menikah. Niatkan mencari istri dunia akhirat. Soal dapat bidadari-bidadari, itu adalah bonus jika Anda tidak melakukan bom bunuh diri atas nama jihad konyol.

Jika belum menikah dalam keadaan jomblo sempurna, belum sempat berkeluarga, maka Anda akan seperti orang yang hanya mendapatkan bonusannya saja namun tidak mendapatkan hadiah utama. Yang membaca postingan akan mendapatkan jodoh secepatnya. Bagi yang menyebarkannya, cepat dijemput sang jodoh nya. [NU Online]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/08/kh-maimoen-zubair-jika-istri-adalah-nasi-bidadari-snacknya.html

Senin, 25 Juli 2016

MUI joins nationwide campaign against ISIS/ISIL

Jakarta, NU Online. Nationwide efforts to clamp down on the movement supporting the Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL), also known as ISIS, got a much-needed boost on Thursday (7/8) with the Indonesian Ulema Council (MUI) issuing a call warning Muslims to not join the rebel group.

Following a meeting with scores of Muslim groups on Thursday, MUI chairman Din Syamsuddin said that ISIL was a violent and radical movement that tarnished the image of Islam as a peaceful religion.

MUI joins nationwide campaign against ISIS/ISIL (Sumber Gambar : Nu Online)
MUI joins nationwide campaign against ISIS/ISIL (Sumber Gambar : Nu Online)


MUI joins nationwide campaign against ISIS/ISIL

We call on Islamic organizations to step up their vigilance and to guard against the groups [ISIL] efforts to use them, Din said in a press briefing on Thursday.

Din said, however, that the MUI did not have to issue an edict to declare ISIL as haram (unlawful under Islamic law).

NU Online

There is no need for us to declare ISIS as haram because it is obvious that ISIS stands against Islamic teachings, Din said.

NU Online

Meanwhile, Indonesian Military (TNI) Comr. Gen. Moeldoko said that the military would get tough on ISIL.

Show us ISIS flags and we will burn them, Moeldoko said in Pontianak, West Kalimantan.

Moeldoko said that there would be no mercy for organizations that attempted treason.

Theres only one flag for us, red and white. There is no other, he said.

The National Police, meanwhile, said it had intensified its investigation into individuals and groups who had been suspected of supporting the rebel group.

The East Java Police have dispatched a team to probe an invitation circulating on the BlackBerry Messenger (BBM) service that calls on all Muslims to attend a declaration of support for ISIL, scheduled for Aug. 17 at an Islamic Center in Sidoarjo, East Java.

It could just be a rumor, but we are anticipating the event. Our intelligence has kept a close eye on the ISIS declaration plan, East Java Police spokesperson Comr. Sr. Awi Setiyono said.

Awi added that the police had also launched an inquiry into a group named Ansharul Khilafah, which allegedly pledged its allegiance to ISIL at an event at the Jami Sulaiman Mosque in Malang, East Java, on July 20.

The groups coordinator, M. Romli, denied the accusation, saying that it was only an event for breaking the fast and praying for Palestine. So far, we have not found enough evidence to name him a suspect, he said.

Similar ISIL declarations have reportedly occurred in other cities, including Surakarta, Central Java; Bekasi, West Java; and South Tangerang, Banten.

A group, which has named itself the Islam Sharia Activists Forum (FAKSI), recently declared its support for ISIL at an event on the campus of Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) in Ciputat, South Tangerang.

UIN deputy rector, Sudarnoto Abdul Hakim, confirmed that the event took place at the campus Syahida Inn Hotel but denied that the university had been involved in the event.

Syahida Inn is open for business. It turns out that this radical group rented one of the rooms to declare their support for ISIL, he told a press conference on Thursday, adding that the university would take measures to prevent such an incident from occurring again.

Sudarnoto also emphasized that the university supported the governments efforts to eradicate the ISIL movement in the country.

National Counterterrorism Agency (BNPT) prevention, protection and deradicalization division deputy head, Agus Surya Bakti, said that his agency would step up coordination with colleges and universities in response to the ISIL declaration at UIN.

The youth, especially college students, are the main targets of recruitment for radical groups like ISIL. We need to be cautious about this. The BNPT should inform universities officials and rectors about the [nature of the] threat and how to prevent it, Agus said.

One Indonesian student who has joined the rebel group is Bahrumsyah, also known as Abu Muhammad Al-Indonesi, a UIN dropout.

Also on Thursday, Home Minister Gamawan Fauzi issued a directive ordering all regional heads to actively join the efforts to detect and eradicate ISIL movement.

The regional heads are also obliged to inform citizens about the perils of ISIL, the ministrys spokesman, Didik Suprayitno, said.

Editing by Sudarto Murtaufiq

Dari (National) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/53724/mui-joins-nationwide-campaign-against-isisisil

NU Online

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs NU Online sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik NU Online. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan NU Online dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock